Keselamatan Kerja Pengelasan

Related image

sepatu safety murah - Diketemukannya logam pertama kalinya dirasa jadi suatu perkembangan tehnologi yang benar-benar mengagumkan namun kepada pihak beda perubahan baru ini juga akan menyebabkan suatu persoalan baru yakni bagaimana sistem penyambungan dari logam-logam itu.

Sistem penyambungan logam terbagi dalam sambungan baut, sambungan keling, sambungan lipat, sambungan tempa, patri, solder dan sambungan las (pengelasan). Dalam fabrikasi, konstruksi dan industri sistem sambungan las adalah salah satu cara yang paling menguasai/baik jika dibanding lewat cara pelaksanaan pemesinan yang lain karena sistem ini sangat praktis, murah dan cepat.

Pemakaian las dalam pelaksanaan konstruksi makin luas hingga kecelakaan yang disebabkan oleh sistem pelaksanaan itu juga sering banyak terjadi.

Pekerjaan pengelasan adalah salah satu sistem pemesinan yang penuh kemungkinan karena senantiasa berhubungan dengan api dan beberapa bahan yang mudah terbakar dan meledak terlebih sekali pada las gas yakni gas oksigen dan Asetilin. Kecelakaan yang terjadi sesungguhnya dapat dikurangi atau dijauhi jika kita jadi operator dalam menjalankan alat pengelasan dan alat keselamatan kerja dipakai dengan baik dan benar, memiliki penguasaan beberapa cara mencegah bahaya karena sistem las.

GAS DALAM ASAP LAS
Menurut (Harsono, 1996) pada saat sistem pengelasan berjalan terdapat gas-gas yang beresiko yang perlu di perhatikan, yakni :

Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas ini memiliki afinitas yang tinggi pada haemoglobin (Hb) yang juga akan turunkan daya penyerapannya pada oksigen.

Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas ini sendiri sesungguhnya tidak beresiko pada badan namun apabila konsentrasi CO2 terlalu tinggi dapat membahayakan operator terlebih apabila ruangan tempat pengelasan tertutup seperti di laboratorium.

Gas Nitrogen Monoksida (NO)
Gas NO yang masuk kedalam pernapasan tidak merangsang, namun juga akan bereaksi dengan haemoglobin (Hb) seperti gas CO. Namun ikatan pada NO dan Hb tambah lebih kuat dari pada CO dan Hb maka gas NO tidak mudah terlepas dari haemoglobin, bahkan juga mengikat oksigen yang dibawa oleh haemoglobin. Hal semacam ini mengakibatkan kekurangan oksigen yang bisa membahayakan system syaraf.

Gas Nitrogen Nioksida (NO2)
Gas ini juga akan memberi rangsangan yang kuat pada mata dan susunan pernapasan, bereaksi dengan haemoglobine (Hb) yang bisa mengakibatkan sakit mata dan batuk–batuk pada operator. Keracunan gas ini jika digunakan untuk periode waktu yang lama juga akan menyebabkan operator menanggung derita penyakit TBC atau paru–paru.

Gas-gas beracun yang terjadi karena penguraian berbahan pembersih dan pelindung pada karat.

PENCEGAHAN BAHAYA
Pada sistem pengelasan operator harus betul-betul ketahui dan mengerti bahaya-bahaya yang keluar selama sistem pengelasan ini berjalan. Menurut Harsono, 1996, beberapa jenis bahaya pengelasan yang bisa saja muncul pada saat sistem berjalan, mencakup :

Bahaya Ledakan
Bahaya ledakan yang sering terjadi pada sistem pengelasan product yang berupa tangki atau bejana sisa area untuk menyimpan beberapa bahan yang mudah menyala atau terbakar. Pada sistem pengelasan/pemotongan ini diperlukan banyak hal persiapan pendahuluan untuk hindari bahaya ledakan, seperti :

  • Pembersihan bejana atau tangki 
  • Sebelumnya sistem pengelasan berjalan maka bejana atau tangki perlu dibersihakan dengan : 
  • Air untuk bahan yang mudah larut 
  • Uap untuk bahan yang, mudah menguap 
  • Soda kostik untuk bersihkan minyak, gemuk atau pelumas 
  • Pengisian bejana atau tangki 

Setelah sistem pembersihan usai isilah tangki atau bejana dengan air sedikit dibawah bagian yang juga akan dilas/dipotong.

Keadaan tangki pada saat sistem pengelasan
Selama sistem pengelasan berjalan keadaan tangki atau bejana harus dalam kondisi terbuka agar gas yang menguap karena pada sistem pemanasan gas dapat keluar.

Pemakaian gas lain
Jika dalam sistem pengisian tangki atau bejana dengan air alami kesusahan maka jadi ubahnya dapat dipakai gas CO2 atau gas N2 dengan konsentrasi minimal 50 persen dalam udara.

Bahaya Jatuh

Untuk pelaksanaan konstruksi bejana, tangki pertamina atau konstruksi bangunan yang lain yang memerlukan tempat yang tinggi, bahaya yang mungkin dapat terjadi yaitu bahaya jatuh atau kejatuhan yang menyebabkan fatal. Beberapa langkah yang perlu di ambil oleh operator untuk hindari bahaya ini :

Memakai tali pengaman
Memakai topi pengaman untuk menghindar terjadinya kejatuhan benda – benda atau terkena panas matahari

Bahaya Kebakaran

Sistem pengelasan senantiasa berhubungan dengan api hingga bahaya kebakaran kemungkinan besar terjadi mengingat sistem ini sangat berhubungan erat dengan api dan gas yang mudah terbakar, karenanya operator perlu sekali ambil beberapa langkah pengamanan seperti :

  • Ruangan atau areal pengelasan harus bebas dari kain, kertas, kayu, bensin, solar, minyak atau beberapa bahan beda yang mudah terbakar atau meledakharus diletakkan ditempat khusu yang akan tidak terserang percikan las 
  • Jauhkan tabung-tabung dan generator dari percikan api las, api gerinda atau panas matahari 
  • Perbaikan pada sambungan-sambungan pipa atau selang-selang terlebih saluran Asetilen 
  • Penyediaan alat pemadam kebakaran ditempat yang mudah dijangkau seperti bak air, pasir, hidrant 
  • Kabel yang ada didekat tempat pengelasan diisolasi dari karet ban 

Bahaya Percikan Api/Panas

Bahaya dari percikan api atau panas juga akan menyebabkan bahaya kebakaran seperti yang di jabarkan di atas, namun bahaya yang lain yaitu pada operator las sendiri yang terserang luka bakar atau sakit mata. Karenanya operator senantiasa disarankan memakai alat-alat pelindung seperti :

  • sarung tangan 
  • apron 
  • sepatu tahan api 
  • kaca mata las 
  • topeng las 

Bahaya Gas dalam Asap Las

Mencegah atau aksi yang perlu di ambil oleh operator untuk hindari bahaya gas dalam asap las yaitu :

  • Pekerjaan las harus ditangani dalam ruang terbuka atau ruang yang berventilasi agar gas dan debu yang terjadi selekasnya terbuang 
  • Jika ventilasi masih tetap belum juga cukup mencukupi maka baiknya memakai masker hidung 
  • Untuk pelaksanaan pengelasan dalam tangki perlu aksi berikut ini : 
  • Memakai penghisap gas/debu 
  • Diperlukan seseorang rekanan operator diluar tangki atau bejana yang senantiasa siaga jika terjadi bahaya 
  • Voltage lampu penerangan maximum 12 volt 

ALAT KESELAMATAN KERJA

Alat-alat keselamatan kerja saat memakai las listrik diantaranya :

Helm/topeng Las

Helm/topeng las membuat perlindungan mata dari pancaran busur listrik berbentuk cahaya ultra violet dan infra merah yang menyala terang dan kuat. Cahaya las ini tidak bisa diliat dengan segera dengan mata telanjang sampai jarak 15 mtr.. Diluar itu bentuk helm/topeng las yang tutup muka bermanfaat membuat perlindungan kulit muka dari percikkan api busur listrik dan asap gas dari sistem peleburan elektroda pada las listrik.

Alat keselamatan kerja ini memiliki 3 susunan kaca, yang terbagi dalam satu kaca las khusus yang diapit oleh 2 kaca bening. kaca bening berperan membuat perlindungan kaca khusus itu agar tidak mudah rusak dan pecah.

Kaca las memiliki klasifikasi berlainan berdasar pada besar arus listrik yang bisa ditata pada mesin lasnya, sebagai berikut :

  • Kaca las no. 6 digunakan untuk las titik (tack weld) 
  • Kaca las no. 6 dan no. 7 digunakan untuk pengelasan dengan arus sebesar 30 Ampere 
  • Kaca las no. 8 digunakan untuk pengelasan dengan arus sebesar 30 Ampere – 75 Ampere 
  • Kaca las no. 10 digunakan untuk pengelasan dengan arus sebesar 75 ampere – 200 Ampere 
  • Kaca las no. 12 digunakan untuk pengelasan dengan arus sebesar 200 Ampere – 400 Ampere 
  • Kaca las no. 14 digunakan untuk pengelasan memakai arus sebesar di atas 400 Ampere. 

Baju kerja (Apron)

Baju kerja bermanfaat membuat perlindungan tubuh dari percikan bunga api. Apron terbuat berbahan yg tidak mudah terbakar. Apron terbagi dalam apron lengan dan apron dada.

Sarung Tangan (Welding Gloves)

Sarung tangan terbuat dari kulit atau asbes lunak hingga tidak menghambat pergerakkan jari-jari tangan saat memegang penjepit elektroda atau perlengkapan yang lain. Sepasang sarung tangan harus senantiasa digunakan agar tangan tidak tidak terserang percikkan bunga api atau benda panas yang dilas.

Sepatu Las

Karakter sepatu las sangat berlainan dengan sepatu umum biasanya. Sepatu las yang baik yaitu yang terbuat berbahan kulit dan diujungnya terdapat besi plat pelindung. Ini bermanfaat membuat perlindungan kaki dari kejatuhan benda kerja yang biasanya besi keras, berat, dan mungkin tajam.

Masker

Bermanfaat untuk tutup mulut dan hidung dari asap yang ditimbilkan oleh mencairnya fluks pada elektroda.

Alat keselamatan kerja las listrik hanya salah satu bagian dari system keamanan dan keselamatan kerja. Pemahaman pada kemungkinan pekerjaan las listrik dan kesadaran dalam mematuhi prosedur kerjanya juga akan sangat menolong kelancaran dan kesuksesan pekerjaan.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

A web designer from India. And then you write some more information about yourself like this to fill out the space that is left.

0 komentar:

Posting Komentar