7 Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium

Related image

sepatu safety murah - Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk di perhatikan mengingat hasil riset tunjukkan sudah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang mencemaskan yakni 9 orang/hari. Keselamatan semua pihak adalah tanggung jawab semua pemakai laboratorium. Tetapi, banyak pekerja yang menyepelekan resiko kerja, hingga tidak memakai alat-alat pengaman meskipun telah ada. Laboratorium adalah ruangan yang memiliki resiko yang cukup besar. Di sana terdapat banyak bahan kimia yang disebut bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, dan lain-lain. Diluar itu terdapat juga benda mudah pecah dan memakai listrik. Oleh karena itu, kita harus sangat waspada dalam memakai laboratorium. Tersebut disini prosedur keselamatan kerja di laboratorium. Segera saja kita simak yang pertama :

1. Prasyarat Laboratorium yang Baik
Ruangan laboratorium yang penuhi standard yaitu salah satu aspek untuk hindari kecelakaan kerja. Prasyarat itu mencakup keadaan ruangan, susunan ruangan, kelengkapan perlengkapan keselamatan, nomor telepon penting (pemadam kebakaran, petugas medis), dan lain-lain.

Ruangan laboratorium yang memiliki system ventilasi yang baik. Sistem keluar masuk udara yang stabil. Aliran udara fresh yang masuk kedalam ruangan. Keduanya harus di perhatikan dengan baik. Makin baik aliran udara, maka keadaan laboratorium akan sehat. Seperti rumah, aliran udara berada pada tempat utama dan tidak bisa dikesampingkan demikian saja.

Ruangan laboratorium harus diatur dengan rapi. Peletakan bahan kimia dan perlengkapan percobaan harus diatur dengan rapi agar mempermudah untuk mencarinya. Jika memang perlu, beri denah dan tips peletakan bahan kimia di raknya agar makin mempermudah untuk mencari bahan kimia tertentu.

Alat keselamatan kerja harus senantiasa ada dan dalam keadaan yang baik. Terlebih kotak P3K dan alat pemadam api. Beri juga nomor telepon penting seperti pemadam kebakaran dan petugas medis agar saat terjadi kecelakaan yang cukup kronis dapat dikerjakan dengan selekasnya. Beri juga lembaran mengenai cara pemakaian alat pemadam api dan tata teratur laboratorium.

Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium paling tidak memiliki dua pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh. Bahan kimia yang beresiko harus diletakkan di rack khusus dan pisahkan dua bahan kimia yang bisa menyebabkan ledakan apabila bereaksi.

2. Tata Teratur Keselamatan Kerja
Ketentuan umum dalam tata teratur keselamatan kerja yaitu seperti berikut :

  • Dilarang ambil atau membawa keluar alat-alat dan bahan dalam laboratorium tanpa ada seizin petugas laboratorium. 
  • Orang yg tidak mempunyai urusan dilarang masuk ke laboratorium. Hal semacam ini untuk menghindar beberapa hal yg tidak dikehendaki. 
  • Pakai alat dan bahan sesuai sama panduan praktikum yang didapatkan. 
  • Janganlah bereksperimen sebelumnya ketahui info tentang bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara penggunaannya. 
  • Bertanyalah bila Kamu merasa sangsi atau tidak tahu saat melakukan percobaan. 
  • Mengetahui semua type perlengkapan keselamatan kerja dan letaknya untuk mempermudah pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja. 
  • Gunakanlah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium. 
  • Harus ketahui cara penggunaan alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lain. 
  • Bila terjadi rusaknya atau kecelakaan, baiknya selekasnya melaporkannya ke petugas laboratorium. 
  • Hati-hatilah apabila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar. 
  • Setiap pekerja di laboratorium harus ketahui cara berikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). 
  • Buanglah sampah pada tempatnya. 
  • Upayakan tidak untuk sendirian di ruang laboratorium. Agar apabila terjadi kecelakaan dapat dibantu dengan selekasnya. 
  • Janganlah bermain-main didalam ruangan laboratorium. 
  • Kerjakan latihan keselamatan kerja dengan periodik. 
  • Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium. 

3. Alat Keselamatan Kerja
Didalam ruang laboratorium harus telah ada semua alat keselamatan kerja agar saat terjadi kecelakaan atau darurat, itu dapat diatasi secara cepat. Tersebut disini alat-alat keselamatan kerja yang berada di laboratorium. Pastikan semua ada dan Kamu tahu di mana letaknya.

  • Pemadam kebakaran (hidrant) 
  • Eye washer 
  • Water shower 
  • Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) 
  • Jas Laboratorium 
  • Perlengkapan pembersih 
  • Obat-obatan 
  • Kapas 
  • Plaster pembalut 

4. Lambang Keselamatan Kerja

Lambang yang biasanya berada di laboratorium. Lambang ini harus di perhatikan dan dipahami agar Kamu ketahui bahaya yang ada disuatu benda atau zat kimia. Tersebut disini keterangan bebrapa lambang itu.

  • Animal hazard yaitu bahaya yang datang dari hewan. Bisa saja hewan itu beracun karena sudah disuntik berbagai macam zat hasil uji coba atau dapat menggigit dan mencakar Kamu. 
  • Sharp instrument hazard yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang tajam. Benda itu bila tidak dipakai dengan benar maka dapat melukai Kamu. 
  • Heat hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang panas. Tangan Kamu juga akan kepanasan bila menyentuh benda itu dalam kondisi aktif atau menyala. 
  • Glassware hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang mudah pecah. BIasanya berbentuk gelas kimia. 
  • Chemical hazard yaitu bahaya yang berasal berbahan kimia. Mungkin bahan kimia itu dapat buat kulit kita gatal dan iritasi. 
  • Electrical hazard yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang keluarkan listrik. Hati-hati dalam memakainya agar tidak tersengat listrik. 
  • Eye & face hazard yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang bisa buat iritasi pada mata dan muka. Pakai masker atau pelindung muka sebelumnya memakai bahan itu. 
  • Fire hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang mudah terbakar. Misalnya yaitu kerosin (minyak tanah) dan spiritus. 
  • Biohazard yaitu bahaya yang berasal berbahan biologis. Bahan itu dapat dapat mengakibatkan penyakit membahayakan seperti AIDS. Misalnya yaitu tempat pembuangan jarum suntik. 
  • Laser radiation hazard yaitu bahaya yang datang dari cahaya laser. 
  • Radioactive hazard yaitu bahaya yang datang dari benda radioaktif. Benda ini dapat keluarkan radiasi apabila terkena terlalu lama maka juga akan mengakibatkan kanker. 
  • Explosive hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang mudah meledak. Jauhkan benda itu dari api. 

5. Cara Mengubahkan Bahan Kimia
Sebelumnya mengubahkan bahan kimia, hal yang perlu dilakukan yaitu ketahui semua info mengenai bahan kimia yang juga akan dipakai. Seperti cara membawa, bahaya yang diakibatkan, dan lain-lain. Pindahkanlah sesuai keperluan dan janganlah berlebihan. Apabila ada sisa bahan kimia, janganlah dikembalikan ke tempatnya awal mulanya karena dapat mengakibatkan kerancuan pada bahan kimia.

Untuk mengubahkan bahan kimia yang berwujud cair, pindahkan dengan memakai batang pengaduk atau pipet tetes. Jauhi percikan karena dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Janganlah menyimpan tutup botol di atas meja agar tutup botol tidak kotor oleh kotoran diatas meja.

Untuk mengubahkan bahan kimia yang berwujud padat, pakai sendok atau alat beda yg tidak terbuat dari logam. Jauhi memakai satu sendok untuk ambil beberapa type zat kimia agar terlepas dari kerancuan.

6. Pembuangan Limbah
Seperti yang kita kenali kalau limbah dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, kita perlu mengatasi limbah itu dengan tepat. Untuk limbah kimia sebaiknya dibuang ditempat khusus karena beberapa type zat kimia sangat beresiko untuk lingkungan. Buang selekasnya limbah setelah melakukan percobaan. Sesaat limbah yang lain seperti kertas, korek api, dan yang lain dibuang ditempat sampah. Baiknya pisahkan limbah organik dan nonorganik agar pemrosesan sampahnya lebih mudah.

7. Perlakuan Kecelakaan
Kecelakaan saat kerja umum terjadi meskipun kita sudah bekerja dengan hati-hati. Hal yang paling penting yaitu janganlah cemas dan ikuti prosedur perlakuan kecelakaan yang baik dan benar. Mencari pertolongan petugas laboratorium untuk menolong Kamu. Jika memang perlu, panggil petugas medis atau pemadam kebakaran.

Apabila terserang bahan kimia, bersihkan bagian kulit yang terserang bahan kimia sampai bersih. Kulit yang terserang janganlah digaruk agar tidak menebar. Bawa keluar korban dari laboratorium agar memperoleh oksigen. Apabila keadaan cukup kronis, panggil petugas kesehatan secepat-cepatnya.

Apabila terjadi kebakaran karena bahan kimia atau korsleting listrik, selekasnya bunyikan alarm sinyal bahaya. Janganlah segera disiram dengan air. Pakai hidran untuk memadamkan api. Jauhi hirup asap. Apabila kebakaran meluas, selekasnya panggil petugas pemadam kebakaran.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

A web designer from India. And then you write some more information about yourself like this to fill out the space that is left.

0 komentar:

Posting Komentar